-->

PROSES KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA Yang Wajib kalian Baca

Ada banyak hal yang Bisa kita pelajari sebelum membahas mengenai PROSES KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA ini, ternyata kita wajib membaca Sebab dalam kehidupan kita sehari-hari kita butuh kemampuan banyak hal yang belum tentu kita ketahui bagaimana caranya. Misalnya, supaya Bisa di keahlian tertentu yang kita harapkan, maka kita wajib mengikuti bimbingan yang memang membagikan ilmu yang kita butuhkan. Sebelum membahas mengenai PROSES KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA, Saat ini, Bisa disimpulkan bila hanya membuka pemikiran kita untuk belajar kita Bisa mengatasi masalah yang kita hadapi setiap hari. Kita mendapatkan ilmu, akan mengubah diri kita, dari belum memahami, atau belum ahli di hal tertentu, supaya kita Bisa menyelesaikan segala sesuatu dalam kehidupan kita dan membuat kita semakin berbobot.

PROSES KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA







I Janji Perdana Menteri Koiso

Sejak
tahun 1944 posisi Jepang dalam perang Asia Timur Raya terus terdesak,
bahkan berbagai pulau di sekitar Irian telah jatuh ke tangan Sekutu.
Sekutu terus menyerbu lewat Agresi udaramya di kota kota di wilayah
Indonesia seperti Ambon, Makasar, Menado dan Surabaya. Akhirbya tentara
Sekutu sukses mendarat di Balikpapan sebagai kota minyak. Pertahanan
Jepang sudah rapuh dan bayangan kekalahan sudah semakin nyata. Dalam
kondisi demikian, Jepang masih berusaha menarik simpati bangsa
Indonesia, yaitu dengan menjanjikan kemerdekaan di setelah itu hari.



di tangga l7 September 1944 di dalam sidang istimewa Parlemen Jepang di
Tokyo, Perdana Menteri Koiso mengumumkan bahwa daerah Hindia Timur
(Indonesia)diperkenankan merdeka di kelak setelah itu hari. Menghadapi
situasi yang gawat tersebut, pemerintah pendudukan Jepang di Jawa
dibawah pimpinan Letnan Jendral Kumakici Harada berusaha meyakinkan
bangsa Indonesia mengenai janji kemerdekaan. di tanggal 1 Maret 1945
diumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut dengan Dokuritsu
Junbi Cosakai.Maksud dan tujuan dibentuknya BPUPKI yaitu untuk
mempelajari dan menyelidiki hal hal penting berkaitan dengan segala
sesuatu yang menyangkut pembentukan Negara Indonesia Merdeka.




Yang
diangkat sebagai ketua BPUPKI yaitu dr.K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat,
dengan dibantu oleh dua orang ketua muda, yaitu seorang Jepang yang
menjabat sebagai Syucokan Cirebon bernama Icibangase dan R.P Suroso
sebagai kepala secretariat dengan dibantu oleh Toyohito Masuda dan Mr.
A.G.Pringgodigdo. Anggota BPUPKI 60 orang ditambah 7 orang Jepang tanpa
Copyright suara. Dalam hal ini Ir.Sukarno tak menjadi ketua, Sebab ia ingin
lebih aktif dalam berbagai diskusi. Pelantikan anggota BPUPKI dilakukan
di tanggal 28 Mei 1945, bertepatan dengan hari ulang tahun raja
Jepang (Teno Heika). Pelantikan anggota BPUPKI dihadiri oleh seluruh
anggota dan dua orang pembesar Jepang, yaitu Jendral Itagaki dan Jendral
Yaiciro Nagano. di saat peresmian ini bendera merah putih dikibarkan
disamping bendera Jepang Hinomaru.




II. Penyusunan Dasar Negara Dan Rancangan Undang Undang Dasar.

Setelah
anggota BPUPKI dilantik, dimulailah bersidang. Dalam hal ini tugas
BPUPKI yaitu menyusun Dasar dan Konstitusi untuk Negara Indonesia yang
akan didirikan. BPUPKI bersidang dalam dua tahap,
yaitu sidang pertama atnggal 29 Mei-1 Juni 1945,yang bertempat di
gedung Chou Sangi In, Jalan Pejambon 6 Jakarta, sedangkan sidang kedua
tanggal 10 – 17 Juli 1945.



Dalam
sidangnya yang pertama dibahas masalah asas dan dasar Negara Indonesia
Merdeka. Dalam persidangan itu ditekankan bahwa sesuatu yang akan
menjadi dasar Negara hendaknya dicari dan digali dari nilai nilai yang
sudah berakar kuat dihati dan pikiran rakyat , serta sudah tumbuh subur
di seluruh rakyat Indonesia, sehingga dasar Negara itu Bisa diterima
dengan cara bulat dan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Beberapa
tokoh yang berpidato untuk mengusulkan konsep mengenai dasar Negara
Indonesia yaitu Mr.Muh.Yamin, Prof. Supomo dan Ir. Sukarno.




di
sidang hari pertama, yaitu tanggal 29 Mei 1945, Mr.Moh. Yamin dalam
pidatonya mengemukakan lima asas sebagai dasar Negara Indonesia, yaitu :




1. Perikebangsaan


2. Perikemanusiaan


3. Periketuhanan


4. Perikerakyatan


5. Kesejahteraan Rakyat


di tanggal 31 Mei di sidang berikutnya Prof. Supomo dalam pidatonya mengemukakan dasar Negara sebagai berikut :

1. Paham Negara kesatuan


2. Warga Negara hendaknya tunduk di Tuhan dan supaya setiap saat ingat kepada Tuhan


3. Sistem badan musyawarah


4. Ekonomi Negara bersifat kekeluargaan


5. Hubungan antar bangsa bersifat Asia Timur Raya



 


Adapun
di persidangan terakhir, yaitu di tanggal 1 Juni 1945, Ir. Sukarno
mengusulkan dasar falsafah Negara Indonesia merdeka terdiri dari lima
asas dan diberi nama Pancasila yang bunyinya :




1. Kebangsaan Indonesia


2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan


3. Mufakat atau Demokrasi


4. Kesejahteraan Sosial


5. Ketuhanan Yang Maha Esa


Sambil menunggu masa sidang berikutnya, maka 9 anggota BPUPKI membentuk
panitia kecil, kesembilan orang tersebut yaitu Ir. Sukarno. Drs. Moh.
Hatta, Mr. AA Maramis, Abikusno Tjokrosujoso, Abdulkahar Muzakir, Haji
Agus Salim.
Mr. Ahmad Subarjo. KH A. Wachid Hasyim dan Mr. Moh.
Yamin, dengan diketuai oleh Ir. Sukarno. Panitia kecil atau yang juga
disebut dengan panitia sembilan tersebut terus bekerja keras merumuskan
rancangan Pembukaan Undang Undang Dasar, yang didalamnya nanti wajib
mengandung Asas dan Tujuan Negara Indonesia merdeka. Akhirnya tugas
tersebut terselesaikan di tanggal 22 Juni 1945 dan hasil rumusannya
disebut dengan “Piagam Jakarta” atau “Jakarta Charter” sesuai dengan
nama yang diberikan oleh Moh. Yamin.



Di
dalam Piagam Jakarta itu juga dirumuskan lima asas yang akan diusulkan
menjadi dasar falsafah Negara Indonesia Merdeka, yaitu :




1. Ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam untuk pemeluk pemeluknya


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab


3. Persatuan Indonesia


4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwaKilan


5. Keadilan Sosial untuk seluruh rakyat Indonesia


Piagam Jakarta dengan beberapa perubahan terutama mengenai rumusan Pancasila itu setelah itu menjadi Pembukaan UUD 1945.


Dalam
siding BPUPKI yang kedua membahas rencana Undang Undang Dasar beserta
pembukaannya. Mula mula dibentuk “Panitia Perancang Undang undang Dasar”
yang diketuai oleh Ir.Sukarno. Panitia ini menyetujui isi pembukaan
Undang Undang Dasar diambilkan dari Piagam Jakarta dengan beberapa
perubahan. Sedangkan untuk merumuskan undang undang dasar, panitia
perancang undang undang dasar membentuk “Panitia Kecil Perancang Undang
Undang Dasar(Panitia Hukum Dasar)” yang terdiri atas tujuh orang
anggota, yaitu Prof. Supomo, Mr.Wongsonegoro,Mr.Ahmad Subarjo,Mr.AA
Maramis,Mr.RP Singgih, Haji Agus Sali dan Dr. Sukiman.



 


Hasil
perumusan UUD dari panitia hukum dasar setelah itu disempurnakan dan
diperhalus bahasanya oleh panitia yang terdiri atas Prof. Supomo, Haji
Agus Salim dan Prof. Husein Djoyodiningrat.



 


Dalam akhir persidangan Ir. Sukarno melaporkan hasil kerja panitia perancang UUD kepada sidag yang berisi :



a. Pernyataan Indonesia merdeka


b. Pembukaan Undang Undang Dasar


c. Undang Undang Dasar (Batang Tubuh)



Akhirnya
sidang BPUPKImenerima bulat hasil kerja panitia tersebut. Setelah
rancangan Undang Undang Dasar sukses disusun, maka selesailah tugas
BPUPKI dan di tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan.






III. Pembentukan PPKI dan Peranannya,



 


Setelah
BPUPKI dibubarkan, maka untuk menangani tugas selanjutnya dibentuklah
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang dalam bahsa Jepang
disebut Dokuritsu Junbi Iinkai di tanggal 7 Agustus 1945,dengan tugas
melanjutkan pekerjaan BPUPKI dan mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan Aplikasi kemerdekaan atau pemindahan kekuasaan dari
Jepang kepada Indonesia, yang diketuai oleh Ir. Sukarno dengan wakilnya
Drs. Moh. Hatta dan sebagai penasehatnya yaitu Mr.Ahmad Subardjo.
Mereka yang diangkat sebagai anggota PPKI terdiri atas tokoh tokoh
nasionalis diberbagai daerah.



 


Pembentukan
PPKI ini langsung ditangani oleh Marsekal Terauci,yang menjabat sebagai
Panglima Tertinggi bala tentara Jepang di Asia Tenggara yang
berkedudukan di Dalath,Vietnam. di tanggal 9 Agustus 1945 ,dalam
rangka peresmian PPKI,Ir Sukarno, Drs. Moh Hatta dan Dr.Radjiman
Wedyodiningrat dipanggil menghadap Terauci ke Dalath,Vietnam. Dalam
pertemuan tanggal 12 Augtus1945, kepada para pemimpin bangsa kita
Marsekal Terauci menyampaikan hal hal sebagai berikut :





1. Pemerintah Jepang memutuskan untuk memberi kemerdekaan kepada Indonesia


2. Untuk Aplikasi kemerdekaan telah dibentuk PPKI


3.
Pelaksdanaan kemerdekaan cepat setelah persiapan selesai dan berangsur
angsur di mulai dari pulau Jawa setelah itu pulau pulau lainnya



4. Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas wilayah Hindia Belanda


 


di
tanggal 15 Agustus 1945 tersiar berita kekalahan Jepang terhadap sekutu
yang diketahui para pemuda pejuang bangsa Indonesia dari siaran radio
dengan pemancar gelap, seperti Sukarni, Adam Malik, Chaerul Saleh, BM
Diah dan pemuda pemuda lainnya dari Menteng 31.Tersiarnya berita
kekalahan Jepang terhadap sekutu menimbulkan terjadinya situasi Vacum of
Power (kekosongan kekuasaan) di Indonesia,hal ini membuat
mereka para pemudabertekad untuk merebut kemerdekaan di saat sekutu
belum tiba di Indonesia untuk melucuti tentara Jepang.



 


Sementara
itu para pemimpin dari golongan tua yang baru pulang dari luar negeri
merasa ragu akan berita itu. saat mereka didesak para pemuda untuk
memproklamasikan kemerdekaan di tanggal 15 Agustus 1945 itu, Sukarno
Hatta meminta waktu untuk bermusyawarah dengan para anggota PPKI.
Apabila janji Jepang itu ditepati, yaitu lebih bagus Sebab akan
mengurangi korban jiwa, namun juga muncul keraguan bagaimana bila Jepang
ingkar janji ? oleh Sebab itulah maka golongan tua ingin bermusyawarah lebih dahulu dengan anggota PPKI, kelambanan seperti ini tak disukai para pemuda.



 


Sebab
belum sukses membujuk Bung Karno untuk memproklamasikan kemerdekaan
di tanggal 15 agustus 1945, maka di malam hari para pemuda
mengadakan rapat sendiri di Forum Bakteriologi Jln. Pegangsaaan Timur
yang dipimpin oleh Chairul Saleh, dengan keputusan yang menunjukkan
tuntutan tuntutan yang radikal dari golongan pemuda, antara lain
menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia yaitu Copyright dan persoalan rakyat
Indonesia sendiri, tak Bisa digantungkan kepada bangsa lain. Segala
ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang wajib
diputuskan, sebaliknya, diharapkan adanya perundingan dengan Ir.Sukarno
dan Drs. Moh Hatta supaya mereka Bisa turut menyatakan proklamasi.



 


Darwis
dan Wikana yaitu tokoh pemuda yang menyampaikan hasil rapat dari
Forum Bakteriologi kepada Ir. Sukarno. Para pemuda menghendaki supaya
proklamasi kemerdekaan Indonesia dinyatakan oleh Bung Karno di
keesokan harinya tanggal 16 Agustus 1945. Namun Bung Karno tetap
bersikeras membicarakan terlebih dahulu dengan PPKI, bahkan beliau
sempat marah, sehingga terjadi ketegangan antara golongan pemuda yang
diwakili Darwis-Wikana dengan Ir.Sukarno yang juga disaksikan oleh tokoh
nasionalis dari golongan tua lainnya. Inti dari ketegangan tersebut
yaitu adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dengan golongan
muda mengenai Aplikasi proklamasi kemerdekaan.Peristiwa inilah yang
nanti memicu para pemuda menjalankan penculikan terhadap Ir. Sukarno dan
Drs. Moh. Hatta, yang dikenal dengan peristiwa Rengasdengklok.









0 Response to "PROSES KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA Yang Wajib kalian Baca"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel